
Penakode, Lombok Timur – Ketua Organisasi mahasiswa dan pemuda pecinta alam (OASISTALA), M. Shadruddin Almasih atau yang akrab disapa Kurok, menyayangkan pernyataan Bupati terkait niatnya membantu pengurusan izin bagi tambang ilegal di wilayah tersebut.
Menurut Kurok, langkah tersebut dapat membuka celah baru terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih masif. “Sangat disayangkan ketika Pak Bupati menyadari bahwa aktivitas tambang, baik yang legal maupun ilegal, berdampak buruk bagi lingkungan, namun justru akan membantu pengurusan izinnya. Ini jelas bertolak belakang dengan upaya-upaya konservasi yang selama ini kami perjuangkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keputusan mempermudah izin tambang ilegal bukanlah solusi yang bijak jika harus mengorbankan lingkungan hanya demi mengejar peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam jangka pendek. “Kami menduga, langkah ini bukan murni demi kepentingan daerah, melainkan sebagai bentuk balas budi politik,” tegasnya.
Oasistala menegaskan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah daerah seharusnya berpihak pada kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar wilayah tambang, bukan sebaliknya.***
