
Penalombok, Lombok Timur – Menyikapi adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kantor PDAM Lombok Timur pada Selasa, 22 April 2025, Muhrim memberikan klarifikasi tegas atas tudingan yang beredar di publik.
Muhrim menanggapi pesan WhatsApp yang ia terima, yang menyiratkan seolah-olah dirinya berada di balik aksi tersebut. Dengan tegas, ia membantah segala bentuk keterlibatan.
“Saya tidak memiliki kepentingan apa pun terkait aksi tersebut. Tidak ada alasan bagi saya untuk menunggangi aksi siapa pun, apalagi menyuruh orang untuk berdemo. Saya tegaskan, jangan ada lagi yang menghubungi saya atau berasumsi bahwa saya terlibat dalam aksi HMI di PDAM,” ungkapnya.
Muhrim juga menyatakan dukungan dan kebanggaannya terhadap Direktur PDAM Lombok Timur, Dinda Sopiyan Hakim, yang menurutnya telah membawa kemajuan signifikan.
“Saya pribadi sangat bangga atas diangkatnya Dinda Sopiyan menjadi Direktur PDAM Lombok Timur. Di bawah kepemimpinannya, pendapatan asli daerah dari PDAM meningkat dari ratusan juta menjadi Rp1 miliar. Ini adalah capaian besar yang patut diapresiasi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Dinda Sopiyan adalah adiknya, sehingga sebagai bagian dari keluarga, ia merasa bangga dan merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung serta mengawal kebijakan-kebijakan positif yang dilakukan.
“Tidak ada alasan bagi saya untuk menentang atau melemahkan posisi beliau. Justru saya adalah pembela Dinda Sopiyan sejak awal beliau menjabat sebagai direktur,” tegas Muhrim.
Selanjutnya Muhrim memberikan penghormatan kepada HMI sebagai organisasi mahasiswa yang independen dan memiliki integritas.

“HMI adalah organisasi kemahasiswaan intelektual yang memiliki visi, misi, dan gagasan yang tidak bisa diintervensi maupun ditunggangi oleh siapa pun. Gerakan mereka murni dari pemikiran sendiri,” pungkasnya.
Isu yang mengaitkan namanya dalam aksi HMI di PDAM dapat diluruskan dan tidak lagi disalahartikan oleh publik, harapnya.***